Kamis, 28 Juli 2011

kosongkan tong sampah pikiran




Kebetulan beberapa bulan lalu saya berkesempatan untuk mengikuti sebuah seminar. Seminar tersebut sebagian membahas mengenai pikiran manusia. Yang menarik untuk saya adalah ternyata ada beribu ribu jenis pikiran masuk ke dalam pikiran manusia, dan 80 - 90% diantaranya adalah pikiran negatif. Nah lho, apa hubungannya dengan interior?

Nah ini hubungannya. Saat kita tidur, pikiran negatif yang berputar2 di pikiran kita bisa dinetralkan dengan meditasi, yoga, taichi, olah raga, dan beberapa kegiatan lain yang sejenis, tapi yang paling mudah adalah...... tidur...

Setelah seminar tersebut saya jadi merenungkan pentingnya ruang tidur. Anggap saja rata rata kita tidur 8 jam sehari, dari 24 jam. Berarti secara matematis kita tidur 1/3 hari. Lalu saya mulai berhitung jika kita hidup sampai 60 tahun (pesimis nih heheh) berarti 20 tahun dari hidup kita total adalah tidur. Jika 20 tahun hidup kita dihabiskan di tempat tidur, terbayang seberapa penting nilai ruang tidur dalam rumah kita.

Penting sekali bagi kita untuk menyukai dan nyaman di ruang tidur kita. Jika suasana nyaman, dan suasana ruang kita suka, energi yang kita bisa recharge untuk pagi hari bisa optimum. Pikiran negatif yang kita simpan sepanjang hari dapat digantikan dengan energi baru yang positif. Sekali lagi, yang penting kita merasa nyaman dan suka dengan kamar tidur kita..

Siapa bilang ranjang harus ada side table di kiri, kanan? belum tentu lho. Cek saja apakah kita suka dengan komposisi demikian. Saya pribadi lebih suka kamar tidurnya nempel ke 2 bidang tembok dan terletak di sudut. Klien saya 7 tahun lalu suka tidur di tempat tidur yang diletakkan di tengah ruang, Ada yang lain lagi senang tidur dengan posisi kepala berganti2 tiap hari. Nah mana yang kita senangi? mana yang membuat kita nyaman, itu yang penting.

(ilustrasi tema kamar tidur ini merupakan karya di pantai indah kapuk, jakarta )

Rabu, 20 Juli 2011

suasana ruangan yang horror

suasana ruangan yang horror - hiiiyy siapakan ya?

ada saat tertentu kita 'merasakan' suasana ruang yang horror, tidak enak, atau tidak nyaman apa masalahnya??.... ini dia salah satu solusi untuk mengatasi suasana ruangan yang horror.. proyek diatas ini adalah di pantai indah kapuk, lighting aslinya terang, tapi sengaja saya foto demikian untuk memberikan gambaran suasana ruang :) (jadi bukan sengaja memang suasananya horror :) )

ada 3 macam lighting yang paling sedikit harus ada dalam ruang
1. lighting ambient = penerang utama ruangan, bisa dipakai macam2 lampu
2. lighting task = penerang khusus untuk aktivitas ruang, misalnya untuk baca
3. lighting accent = penerang estetis untuk penekanan tertentu

nah... jika ruangan anda terasa horror, atau suasananya tak enak, terutama di malam hari coba saja dicek dengan 3 tools diatas... apakah ambient lightingnya ada? jika ada mungkin kurang terang, bisa diganti dengan lampu dengan watt lebih besar

lalu cek apakah task lightingnya sudah ada? misal jika anda memasak, atau menulis, atau melakukan aktivitas apakah tersedia pencahayaan yang cukup? mayoritas rumah belum memiliki pencahayaan ini. contohnya dapat berupa lampu meja, standing lamp, atau lampu spot ke arah aktivitas kita

lalu cek yang ketiga, apakah accent lightingnya sudah ada? jika ada lukisan yang kita suka apakah lukisan tersebut diterangi dengan baik? apakah patung yang kita buatditerangi dengan baik?

nah jika ketiga prinsip lighting tersebut telah terpenuhi, saya yakin ruangan andatidak akan horror lagi, suasana ruangan menjadi lebih enak, dan nuansa pencahayaan ruang dapat lebih dinamis, tidak flat dan monoton. smoga berguna tips nya :)